(SOLO) Satu lagi program dari Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Kajian Tradisi Jawa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dalam memecahkan persoalan Global terkait Pandemi Covid-19. Pada rangkaian acara Dies Natalis UNS ke-45, PUI Javanologi Kajian Tradisi Jawa UNS menyelenggarakan menyelenggarkan International Conference on Sirep Kala Sungsang: Building Mental and Spiritual Immunity in Facing the Covid-19 Pandemic. Sirep dapat diartikan sebagai ‘menghentikan, menenangkan atau menyurutkan’; Kala berarti waktu dan Sungsang artinya ‘terbalik, tidak semestinya, terjungkir balik’. Arti bebasnya, Sirep Kala Sungsang adalah upaya untuk menghentikan keadaan yang tidak pasti dan membahayakan, serta mengembalikannya ke dalam keadaan yang semestinya.

Webinar Sirep Kala Sungsang digelar pada hari Kamis, 8 April 2021 pukul 13.00 – 17.15 WIB melalui virtual zoom webinar dan live streaming YouTube dengan menghadirkan Keynote Speaker Bapak Drs. Hendra Satya Pramana, M.A., beliau adalah Konsul Jenderal Republik Indonesia di Noumea, New Caledonia.  Webinar ini menampilkan 5 pembicara utama, yaitu: Dr. Sandra Reeve (Founder of move into life, honorary fellow of University of Exeter UK), Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D. (Chiba Univerity, Japan), Tresya Yuliana Putri, M.A. (Founder of Yogavaganza and IONINDO, Warsawa-Poland), Associate Prof. Dr. Novel Anak Lyndon (Universiti Kebangsaan Malaysia), Prof. Sahid Teguh Widodo, M.Hum., Ph.D. (Head of PUI Javanologi UNS), dan sebagai moderator adalah Dr. Yusuf Kurniawan, S.S. M.A.

Sebanyak 327 peserta dari 13 negara (antara lain: Philippines, New Caledonia, USA, United Kingdom, Netherland, Malaysia, Switzerland, Singapore, Fiji Island, United Arab Emirates, Timor-Leste, Australia dan Indonesia). Peserta terdiri dari Jaringan Diaspora Jawa Dunia di Eropa, Amerika, Asia, dan Australia; Javanese Youth Global Networks; Dosen dan akademisi, Mahasiswa S1, S2, dan S3; para peneliti, kritikus, budayawan, seniman, dan masyarakat pemerhati Budaya Jawa.

Pertama, acara dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. yang mewakili Bapak Rektor UNS yang berhalangan hadir. Beliau menyambut baik atas inisiatif Pusat Unggulan Ipteks Javanologi Kajian Tradisi Jawa, UNS yang telah berhasil mengadakan Webinar Internasional yang bertajuk Sirep Kala Sungsang ini. dalam rangka Dies Natalis UNS ke-45. Beliau berharap bahwa forum ini dapat dimanfaatkan untuk menghimpun ulasan kritis pengetahuan masyarakat dunia tentang pandemic, menemukan formulasi intervensi dan rekayasa sosial masyarakat berbasis kekayaan kearifan lokal Jawa pada khususnya serta dapat membangun imunitas mental dan spiritual, serta menemukan strategi budaya menghadapi bencana pandemi Covid-19 untuk dapat disebarluaskan ke seluruh dunia.

 

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Noumea, New Caledonia, Drs. Hendra Satya Pramana, M.A. membawakan topik yang berjudul: “Covid-19 Pandemic: Experience of New Caledonia and Life of Javanese Descendens in NC”. Beliau menjelaskan bahwa kasus Covid-19 pertama kali terjadi pada tanggal 18 Maret 2020. Kemudian 22 Maret 2020, pemerintah New Caledonia menutup sejumlah perbatasan dan melakukan karantina selama 14 hari terhadap warga negaranya. 23 Maret – 19 April 2020 disana dilakukan kunci tara (Lockdown) hingga melakukan larangan untuk berpergian ke Luar Negeri. Sebanyak 18 kasus perjalanan ke luar negeri yang terdampak covid-19 dan telah dinyatakan pulih pada tanggal 7 Mei 2020. Dalam Sejarahnya, penyakit serupa juga pernah dibawa oleh orang Eropa yang menewaskan ribuan orang Kanak. Dampak ekonominya, pemerintah mengeluarkan skema bantuan Pemerintah. Di Kaledonia Baru sendiri menurut data sensus 2019 terdapat 3,786 keturunan Jawa (1,4 dari total populasi 271,407). Berbagai profesi keturunan Jawa di New Caledonia diantaranya bekerja di Kantor Pemerintahan, Pebisnis, Dokter dan lain sebagainya dengan tingkat kemakmuran tinggi. Mereka yang berumur lebih dari 50 Tahun mampu menguasai bahasa Jawa Ngoko bercampur bahasa Perancis. Kebanyakan dari mereka juga masih melaksankan praktek upacara tradisi Jawa seperti: mitoni, selapanan, layatan dan sebagainya.

 

Dr. Sandra Reeve mengangkat topik: “Sharing Movement Arts Zoom during the Covid 19 Pandemic”. Dr. Reeve mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, ini adalah beberapa pembelajaran yang dapat ditemukan selama pandemi tentang cara-cara di mana kita dapat memperhatikan pengalaman kita tentang pembatasan dengan cara yang positif serta dapat membangun rasa kekebalan melalui komunitas di saat-saat yang tidak biasa ini.

Prof. Joshapat Tetuko Sri Sumantyo, ahli Radar dan Remote Sensing dari Chiba Univerity-Japan, mengambil tema “Building Mental and Spiritual Immunity in Facing the Covid-19 Pandemic Based on Javanese Custom”. Tatacara hidup orang Jawa mengandung berbagai unsur nilai filosofis, balance, trust and networking serta selalu up-to-date. Hal tersebut memiliki banyak kesamaan dengan orang Jepang. Kesamaannya ialah beretika sopan, luwes, halus berbahasa, suka menolong dan senang menjaga budaya tradisi. Sedangkan perbedaanya antara Jawa dan Jepang terletak pada suka berkumpul, hidup selalu mengalir sepeti air dan menerima apa adanya. Prof. Josh (sebutan akrabnya) juga memberikan contoh perilaku utama orang Jawa melalui tembang macapat Wedhatma pupuh Sinom karya K.G.P.A.A. Mangkunegara IV dan 11 poin motivasi semangat di tempat kerjanya.

Tresya Yuliana Fitri, M.A. menyampaikan topik “Bedhaya Ketawang: A Yogic Perspective on Human Function and Expression”, Dalam presentasinya, Mbak Tresya mengungkapkan bahwa mengapa mengangkat topik tersebut penting karena masih signifikan terhadap cara melindungi budaya dari spesial Kesehatan. Beliau mengungkapkan bahwa aksi manusia melalui fungsinya yaitu proses penyelesaian positif dan negative memiliki sebuah keseimbangan. Ekspresi sama halnya dengan pembentukan, proses, unsur, symbol, dan variable. Teori konsentrasi yoga juga dipresentasikan disini sehingga para peserta webinar mengetahui beberapa hal tentang vrittis, dharana dan dhyana.

Prof. Novel Anak Lyndon mengangkat tema: “The Worldview of Illegal Immigrants Towards Internal Border Control in Malaysia”. Beliau menyimpulkan bahwa control perbatasan internal di Malaysia tidak efektif dalam menertibkan para imigran gelap. Hal tersebut dikarekan oleh kedua faktor yaitu penegakan hukum dan sosialisasi. Lebih lanjut dalam studi yang dipaparkan oleh Prof. Novel menunjukkan bahwa para imigran gelap tidak melihat penegakan hukum dan penduduk setempat sebagai hambatan utama mereka untuk tinggal di Malaysia. Prof Novel juga mengungkapkan bahwa mereka yakin tidak melakukan kejahatan serius seperti penyelundupan narkoba dan perampokan, itulah sebabnya mereka tidak takut dengan penegakan hukum di Malaysia.

Pembicara terakhir, Prof. Sahid Teguh Widodo, M.Hum, Ph.D. (Ketua PUI Javanologi Kajian Tradisi Jawa UNS) menyampaikan pemaparan berjudul  “Kala Sungsang: Recording The World’s Voice to Draw Innovations in Global Future Life”. Dalam pemaparannya Beliau menghadirkan tokoh Semar sebagai sebuah refleksi dengan cara mengajak para peserta webinar yang hadir untuk menenangkan pikiran, hati dan jiwanya dalam mencapai sebuah tujuan yang lebih baik. Adapun pesannya: “we are on the same boat, together we strenghten each other without giving up, lead to togetherness and sculpt creativy, do our best in facing a crisis, help each other to keep the ship afloat, even when the huge waves and tossed us around, it will push us to the deck of hope. Creative innovations are highly caveted, authentic basic values are preserved, together we empower and embrace the world, the responsibility for future generation is fulfilled, accompanied by smile as fragrant as gardenia blooming season”.

 

Terakhir, Konferensi ini ditutup dengan closing statement dari Prof. Diah Kristina, M.A., Ph.D.  (Sekretaris PUI Javanologi UNS). Beliau mengawali pesannya dengan lagu yang berjudul Jagad Anyar kang Dumadi yang dinyanyikan oleh Soimah Pancawati dilanjutkan dengan memberi pesan: reminds us of human’s limitations, we have accepted our fate with relief. Now is the time to rise, now is the time to rise, make achievements to increase the benefit of mankind. Let’s innovate, Welcome the new dawn with optimism for our children and grandchildren, for the world to be even better. Let’s join hands, wrapped in affection, love to share, cultivate an attitude of empathy. Let’s spread positive energy for the inhabitants of this beloved earth.

Dalam webinar Internasional Sirep Kala Sungsang diputarkan 3 film dan video karya PUI Javanologi Kajian Tradisi Jawa UNS yaitu: Film Sirep Kala Sungsang, Video Statement on Global Future Life dan Video Puisi Syair 5 Benua.

 

Tim Humas dan Publikasi Media PUI Javanologi Kajian Tradisi Jawa – Universitas Sebelas Maret ©2021