Lontong dekem merupakan makanan khas daerah Pemalang yang menarik dan tentunya memiliki rasa yang tak kalah dari lontong-lontong lain. Lontong ini sangat pas disantap saat sore atau malam hari karena kuah lontong ini kaya akan rempah yang akan langsung menghangatkan badan kita. Bukan hanya itu, lontong dekem juga memiliki perbedaan dengan lontong dari daerah lain. Apa saja, tuh?

     Nama lontong dekem memiliki artinya tersendiri, lho! Namanya diambil dari cara pengolahannya, yaitu sebelum disajikan lontong disiram dengan kuah santan, lalu ditumpahkan lagi, kemudian disiram lagi, begitu seterusnya hingga lontong terendam oleh kuah. Dalam bahasa Pemalang, terendam yaitu “dekem”. Oleh karena itu lontong ini dinamakan lontong dekem. Istilah tersebut juga muncul dari kombinasi antara lontong dan bahasa Jawa “dekem” yang memiliki makna di mana tempat duduk sama kaki hampir sama sehingga kakinya tertekuk. Jadi lontong dekem juga bisa berarti memakan lontong sambil duduk dekem.

   Lontong dekem dihidangkan dengan irisan lontong yang dimasak menggunakan daun pisang, yang membuatnya memiliki cita rasa yang khas, kuah santan yang pedas karena adanya serai sebagai bumbu, serta ditaburi serundeng, kerupuk dan bawang goreng. Lontong dekem juga identik dengan sate yang disajikan bersamanya. Biasanya ada dua jenis sate, yaitu sate goreng dan berkuah. Bagaimana, tertarik mencoba kuliner khas Pemalang ini?