Sahabat Javanologi, pernah mendengar soto kudus? Kuliner ternama dari kota Kudus ini disukai banyak orang, lho! Bukan hanya karena rasanya yang nikmat dan menyegarkan, namun juga karena penyajiannya yang berbeda dari soto pada umumnya.

   Soto kudus disajikan dalam mangkok berukuran kecil, yang membuat porsinya lebih sedikit daripada soto kebanyakan. Dengan kuahnya yang bening, sayur-sayuran yang tersaji, nasi yang bercampur kuah yang hangat, dan juga daging kerbau yang empuk, membuat soto ini punya cita rasa tersendiri! Eh, daging kerbau? Yap, betul! Keunikan dari soto kudus adalah soto ini menggunakan daging kerbau sebagai isian dagingnya.

Pada zaman dahulu, Sunan Kudus datang membawa ajaran agama Islam ke Kudus. Disana, Sunan Kudus memperkenalkan makanan ini kepada masyarakat sekitar. Awalnya soto ini menggunakan daging sapi, tetapi sebagai bentuk penghormatan dan toleransi kepada umat Hindu, Sunan Kudus pun menggantinya dengan daging kerbau. Hal ini merupakan ajaran Sunan Kudus kepada pemeluk agama Islam di Kudus untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Untuk yang masih ragu-ragu dengan daging kerbau, tidak perlu khawatir karena isian daging tersebut biasanya hanya ditemukan di kota aslinya, yaitu Kudus. Sudah banyak soto kudus di kota-kota lain yang mengganti isian dagingnya dengan ayam kampung atau daging sapi. Seiring berkembangnya zaman, soto ini juga mulai memiliki banyak topping seperti sate jeroan, sate usus, tahu dan tempe bacem, sate telur puyuh, dan juga paru goreng yang diiris tipis! Bagaimana, tertarik mencoba soto kudus yang menyegarkan ini?