Siapa yang sudah tidak asing dengan makanan satu ini? Rasanya manis, teksturnya kenyal, dan praktis pula dimakan, tentu saja menjadi favorit semua orang. Eits, tapi ini bukan dodol, melainkan Jenang, jajanan khas kota Kudus.
Apa sih bedanya dodol dengan jenang? Walaupun terbuat dari bahan yang hampir sama, yakni tepung ketan, gula kelapa, dan santan, namun tekstur kedua makanan ini cukup berbeda, lho. Dibandingkan dodol, tekstur jenang lebih lembut dan basah karena menggunakan lemak hewani, sedangkan dodol memiliki tekstur yang lebih kering. Meskipun rupanya juga terlihat sama, jenang ternyata punya sejarah tersendirinya di Kudus. Konon katanya jenang merupakan makanan para raja di Kudus. Menurut cerita masyarakat, jenang juga digunakan Sunan Kudus untuk menyembuhkan cucu Mbah Dempok Soponyono dari mati surinya.
Jenang biasanya disajikan dalam potongan kecil-kecil dan kemudian dibungkus dengan kertas plastik. Rasanya juga beragam, mulai dari original, coklat, susu, cappuccino, mocca, durian, dan pandan. Jajanan ini bisa ditemukan dengan mudah di Kudus, khususnya di sekitar area Menara Kudus.
