Wayang Beber

Wayang Beber adalah seni pertunjukan wayang yang penyajianya diwujudkan dalam bentangan lembaran kertas atau kain bergambar dengan stilisasi wayang disertai narasi oleh seorang dalang.  Dinamakan Wayang Beber karena berupa lembaran yang dibentuk menjadi tokoh-tokoh dalam cerita. Wayang ini berasal dari relief-relief candi di Indonesia yang disebut dengan dibentangkan. Pada awalnya Wayang Beber merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyebarkan ajaran agama pada zaman kerajaan Jenggala sampai kerajaan Majapahit.

Wayang Beber biasanya mengandung unsur cerita Ramayana, Mahabarata, dan kisah yang terdapat pada relief candi. Pada tahun 1145 M, cerita Wayang Beber dituliskan dalam media batu dan mulai berkembang pada tahun 1244 M yang mulai dituliskan dalam media kertas pada zaman kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Jaka Susuruh. Pada saat kepemimpinan Jaka Susuruh Wayang Beber mengalami perkembangan pesat dengan mulai digunakanya tongkat panjang yang digunakan untuk menggulung dan memperlihatkan cerita dari setiap adegan Wayang Beber. Berlanjut hingga tahun 1378 M, saat raja Brawijaya V memerintahkan Raden Sungging Prabangkara yaitu putranya ke-7 untuk mempelajari dan menciptakan inovasi baru mengenai warna Wayang Beber yang semula hanya menggunakan warna hitam dan putih. Perubahan warna mulai terjadi ketika Kerajaan Demak dan ajaran Islam mulai masuk di Indonesia. Dampaknya adalah perubahan warna sekaligus model bentuk Wayang Beber yang tidak mengikuti bentuk manusia.

Wayang Beber pertama atau tertua terdapat di Dukuh Karangtalun, Desa Gedompol, Donorojo, Pacitan. Pertunjukan Wayang Beber dapat dilakukan baik siang hari atau malam hari, kecuali dimalam Jum’at karena Wayang Beber harus diberikan sesajen seperti adat yang masih berlaku. Seorang dalang Wayang Beber harus seorang pria dan memiliki keahlian turun-temurun. Perkembangan zaman menuntut Wayang Beber untuk terus beradaptasi dan menyesuaikan. Maka dari itu muncul Wayang Beber kontemporer yang dicetuskkan oleh Dani Iswardana pada tahun 2005. Perbedaan Wayang Beber klasik dan kontemporer adalah isi cerita yaitu klasik tentang cerita zaman dahulu dan kontemporer tentang kehidupan sehari hari manusai zaman sekarang. Dengan didukung oleh kementrian Pendidikan dan Kebudaayaan, Wayang Beber diharapkan akan terus dikenal dan dipertunjukan sebagai aset bangsa Indonesia.