Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tiada bandingnya, baik itu keindahan alam yang mempesona maupun kekayaan budayanya. Salah satu wisata budaya Indonesia yang cukup populer dan masih bertahan hingga kini adalah Sendratari Ramayana. Sejak 1961, Sendratari Ramayana yang kerap dipertunjukkan di Candi Prambanan merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog. Dialog dalam pertunjukan sendratari ini diganti dengan koreografi atau gerak maknawi seperti dengan sikap-sikap, gerak tangan, dan kepala. Mengangkat cerita Ramayana epos Hindu yang diadaptasi dengan budaya Jawa membuat Sendratari Ramayana menjadi tarian yang apik. Lebih dari 200 penari profesional dan musisi lokal yang turut andil dalam Sendratari Ramayana yang  berlokasi di panggung terbuka dengan Candi Prambanan sebagai latar belakang.

Tahukah, Sahabat Javanologi? Pada mulanya, Sendratari Ramayana merupakan gagasan seperti yang tertuang dalam ketetapan MPRS no 1/MPRS/1960 yang menyatakan “bahwa untuk membiayai pembangunan proyek-proyek pemerintah, diperlukan sumber biaya yang berasal dari sektor pariwisata”. Dan salah satu sektor tersebut adalah rencana atau proyek untuk menghidupkan sektor pariwisata yang nantinya akan menambah penghasilan devisa.

Sendratari Ramayana Prambanan bersumber dari Serat Rama yaitu cerita Ramayana versi sastra Jawa baru yang paling populer di kalangan masyarakat. Menurut Poerbatjaraka Serat Rama macapat merupakan kitab Jawa masa kini yang paling baik. Namun beliau mengkritisi penulis Serat Rama yang dianggap kurang menguasai bahasa Jawa Kuno, maka bagian-bagian yang tidak dipahami digubah. 

Sendratari Ramayana menceritakan perjuangan Rama demi menyelamatkan istrinya Sinta yang diculik oleh Rahwana, Raja Negara Alengka karena dia menganggap Sinta adalah titisan Dewi Widowati, wanita yang sangat ia cintai.

Sendratari Ramayana Prambanan kerap digelar tiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 19.30 hingga 21.30 WIB. Pementasan ini dilakukan di  panggung terbuka (Open Stage) hanya pada bulan Kemarau, dan di luar itu pementasan diadakan di panggung tertutup (Trimurti Stage). Indahnya pertunjukan yang sarat budaya Sendratari Ramayana Prambanan dapat menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi turis lokal maupun mancanegara. Jadi, jangan sampai kelewatan, Sahabat Javanologi!.

Penulis: Renata Listya Kusuma Wangi

Sumber: https://borobudurpark.com/event/763/

https://id.theasianparent.com/sendratari-ramayana

https://www.sahabatnestle.co.id/content/ragam/serba-serbi/sendratari-ramayana-prambanan-sarana-pengenalan-budaya-lewat-pertunjukan-kolosal.html