Seiring perkembangan jaman yang pesat ini, masyarakat Indonesia harus tetap melestarikan budaya dan kearifan lokal yang ada, salah satunya bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan salah satu bahasa yang dikuasai oleh hampir seluruh anggota masyarakat yang tinggal di suatu daerah.
Bahasa Jawa sebagai produk masyarakat Jawa yang mencerminkan budaya Jawa, sifat, perilaku dan kegiatan masyarakat Jawa. Perkembangan kebudayaan Jawa juga memperkaya bahasa Jawa pada seperti peribahasa, bebasan, dan saloka sebagai salah satu bentuk penggunaan bahasa mencerminkan sifat dan kepribadian masyarakatnya.
Dikutip dari jurnal Kearifan Lokal Jawa, masyarakat Jawa dinilai sangat mementingkan watak andhap asor, lembah manah atau rendah hati. Maka dari itu, seseorang harus menghindari watak sombong dan angkuh akan kekuatan, kebesaran tubuh, dan kekuasaannya meskipun menjadi seorang pemimpin.
“Adigang, Adigung, Adiguna”
Kesombongan manusia diibaratkan seperti,
Adigang: sifat gajah yang mengandalkan kekuatannya
Adigung: sifat ular yang mengandalkan bisanya
Adiguna: sifat kijang yang mengandalkan kemampuan melompatnya
Arti Adigang, Adigung, Adiguna merupakan nasihat kepada manusia untuk memiliki sifat rendah hati dan tidak sombong. Nasihat ini biasanya ditujukan para para pemimpin atau orang yang berkuasa pada zaman dahulu. Selain itu, menggambarkan rasa tidak ingin menyakiti hati orang lain dalam berbicara maupun bertindak.
“Aja adigang, adigung, adiguna” pesan ini diungkapkan pada orang yang mendengarkan agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan sikap rendah hati terhadap orang lain.
Manusia yang memiliki kewenangan, kedudukan, kekuasaan, dan keluasan ilmu perlu memahami bahwa semua hal tersebut adalah amanat yang harus dijalankan dengan baik dan adil. Manusia semakin menyadari bahwa semakin tinggi kedudukannya maka semakin tampak pula kelemahan dirinya dan lebih baik meniru ilmu padi, yang artinya semakin tua usia seseorang, semakin tinggi ilmunya, semakin besar kekuasaannya, seharusnya semakin rendah hati.
Penulis: Renata Listya K. W
Sumber:
https://www.babad.id/budaya/pr-3642609804/apa-arti-adigang-adigung-adiguna?page=2
