Makanan yang bisa disebut pancake-nya orang jawa ini merupakan jajanan yang dapat dengan mudah kalian temui di perayaan tertentu. Apem banyak ditemui di tanah jawapada sajian acara perayaan. Mulai dari syukuran kelahiran anak, lamaran, syukuran pernikahan, khitanan, hingga peringatan kematian. Apem tetap tenar di kalangan rakyat Indonesia karena perannya sebagai makanan khas hajatan.

Jika mengetikkan kata ‘Apem’ di google, kalian mungkin akan menemukan hidangan asal india Bernama Appam. Appam di India terkenal dihidangkan untuk sarapan dan makan malam. Appam dan apem memiliki kemiripan baik dari segi bentuk, bahan-bahan tertentu, bahkan cara pembuatannya. Akan tetapi apem di Indonesia unik karena lebih tebal serta empuk. Ditambah lagi rasa asam apem umumnya berasal dari tapai, tidak seperti Appam yang berasal dari nasi yang difermentasi.

Sejarah apem di Nusantara bermula ketika Ki Ageng Gribig, seorang ulama besar penyebar agama islam pada tahun 1600an pulang dari Mekah ke Jawa membawa tiga buah makanan. Akan tetapi karena dirasa tidak cukup untuk dibagikan pada penduduk setempat, istri beliau membuat ulang makanan itu. Makanan yang dibuat ulang tersebut terkenal dengan nama apem. Penamaan kue apem berasal dari kata serapan Bahasa arab ‘afuum’ yang artinya pengampunan. Nama tersebut diberikan agar masyarakat senantiasa memohon ampun kepada Yang Maha Kuasa. Sejak saat itu pula kegiatan membagikan kue apem berlanjut menjadi budaya pada berbagai acara syukuran.

Apem berbentuk bundar dengan bagian atas yang berwarna putih, dan bagian bawah yang kecoklatan. Kue apem jawa memiliki bentuk layaknya kue serabi tebal. Kuliner ini terbilang unik karena mengandung kombinasi yang dominan antara rasa manis gula pasir, gurih santan kelapa, dan asam tapai dengan aroma harum dari campuran bahan yang digunakan, seperti daun pandan, ragi, dan tepung terigu.

Kue apem dibuat dengan merebus santan bersama gula sebelum ditambah tepung terigu, tepung beras, tapai, ragi, dan baking powder. Setelah semua tercampur, aduk adonan hingga menggumpal. Adonan yang mulai mengembang lantas dituang ke dalam cetakan dan dimasukkan ke panci kukusan. Saat sudah matang, kue apem hangat siap untuk dinikmati. 

Seiring perkembangan zaman, kue apem telah berevolusi bentuk, cara memasak, hingga varian rasanya. Ada apem kukus, panggang, bakar, hingga apem selong, semua memiliki keunikannya masing-masing. Kue apem yang biasa dikenal memiliki bentuk bulat pipih, kini apem ada yang sengaja dibuat lebih mengembang layaknya bantal. Cara pembuatannya mirip kue serabi tapi karakteristiknya lebih tebal dan empuk. Manis dari gula pasir, asam tape, serta gurih santan adalah kombinasi rasa yang umumnya dominan dari makanan ini. Namun cita rasa itu telah dikembangkan sehingga kue apem tidak terasa monoton karena berasal dari santan, gula pasir, dan tape semata. Sekarang banyak pula beredar apem hasil kreasi seperti apem tepung beras, apem nangka, apem oreo, apem nasi, dan apem gula merah.