(SOLO) Pusat Unggalan Iptek (PUI) Javanologi UNS menggelar International TalkshowJavanologi Virtual Exhibition 2021 (JVE’21) bertema “Nunggak Semi: Geliat UMKM Solo Raya Pasca Pandemi”. Bentuk kegiatan ini adalah talkshow dan pameran virtual yang diselenggarakan pada hari Selasa, 14 September 2021 secara virtual daring. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan antara government, academia, risk capital, public enterpreneurship, dan corporation dari berbagai negara, tentu saja untuk menumbuhkan kembali geliat UMKM di Soloraya pasca pandemi covid-19, serta mendorong produk lokal menembus pasar internasional.

JVE’21 dihadiri secara virtual oleh Duta Besar dan Konjen di 6 negara perwakilan, Jaringan Diaspora Jawa Dunia di Eropa, Amerika, Asia, Afrika, dan Australia; Javanese Youth Global Networks; Dosen dan akademisi, Mahasiswa S1, S2, dan S3; perwakilan 27 UMKM Soloraya, serta masyarakat dari berbagai kalangan.

Javanologi Virtual Exhibition 2021 diawali dengan welcoming speech oleh Gibran Rakabuming Raka (Walikota Surakarta). Gibran menyampaikan bahwa Kota Solo memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM di bidang budaya Jawa, mulai dari kuliner, pariwisata, dan wellness tourism produk-produk tradisional. Dalam mendukung pengembangan potensi UMKM, maka diperlukan strategi peningkatan perluasan jejaring usaha kemitraan yang bermanfaat dan menguntungkan bagi para pelaku UMKM.

Acara Javanologi Virtual Exhibition 2021 secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH., M.Hum. Rektor menyampaikan dalam menghadapi situasi pagebluk covid-19 perlu dilakukan sebuah upaya serentak dan sinergis guna meningkatkan inter-koneksi kapasitas dan kapabilitas pelaku UMKM berbasis budaya. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelaku UMKM dapat memberikan kontribusi nyata, tidak saja untuk pertumbuhan namun juga ketangguhan memulihkan ekonomi nasional. Universitas Sebelas Maret tampil ke depan mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mitra Javanologi yang memproduksi berbagai karya budaya unggulan di Solo Raya. Sebagai lembaga kebudayaan intra-kampus yang memiliki peran supply inovator, Universitas Sebelas Maret dan PUI Javanologi  berupaya aktif menjalin sinergitas dengan mitra UMKM Solo Raya melalui program pengabdian dan pendampingan  sehingga mampu meningkatkan daya saing dan kompetensi, serta menjadi penghubung dengan jaringan internasional.

Pada acara JVE’21 di tampilkan berbagai produk karya unggulan melalui tampilan video singkat. Produk-produk UMKM yang ditampilkan, meliputi Copper Leluhur, Batik nDerbolo Kliwonan, Dharma Budaya, Wedang Uwuh Java Drink, Pengrajin Blangkon Solo KSA Agung T.W., Chocotin, Lurik Rachmad, Djamoe Bude, Galeri Panji, dan 18 UMKM Solo Raya lainnya.

Acara dilanjutkan dengan International talkshow yang menghadirkan narasumber Duta Besar, Konsul Jendral, Atase, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI), dan Koordinator Fungsi ekonomi dari 6 negara, narasumber meliputi bapak Salman Al Farisi selaku Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Julang Pujianto selaku Duta Besar RI untuk Suriname, Deny W. Kurnia selaku Konsul Jenderal RI di Shanghai, Hendra Satya Pramana selaku Konsul Jenderal RI di Noumea New Caledonia, dan Mochammad Rizky Safary selaku Kuasa Usaha Ad Interim KBRI New Delhi India, Sabbat CJ. Sirait selaku Atase Perdagangan KBRI Den Haag Belanda, serta Winardi H. Lucky selaku Koordinator Fungsi (KF) Ekonomi KBRI Den Haag Belanda.

Di dalam sesi talkshow tersebut, para narasumber menyampaikan informasi terkait kondisi masing-masing negara delegasinya pasca Covid-19, dampaknya pada kondisi ekonomi, serta peluang bagi UMKM Indonesia, khususnya Solo Raya untuk dapat menembus pasar di negara tersebut.

“Mengenai peluang, tentu karena ada kesamaan latar belakang etnis dan kesamaan budaya ini membuat peluang Indonesia sangat besar. Batik, produk herbal, serta bumbu-bumbu instan memiliki peluang yang besar untuk menembus pasar Suriname,” ungkap Duta Besar RI untuk Suriname, Julang Pujianto.

Tak hanya Suriname, pasar Afrika Selatan, Belanda, India, Tiongkok, dan New Caledonia juga memiliki potensi yang relatif besar bagi para pelaku UMKM Indonesia. Produk batik, makanan dan minuman, serta herbal dapat menjadi produk unggulan untuk ekspor ke negara-negara tersebut.

Namun begitu, Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Salman Al Farisy mengimbau kepada para UMKM lokal untuk memperhatikan selera pasar masyarakat Afrika Selatan. Selaras dengan Salman, Konsul Jenderal RI di Shanghai juga menambahkan bahwa untuk dapat masuk ke pasar Tiongkok, yang perlu dilakukan oleh para pelaku UMKM adalah menciptakan produk yang unik, berkualitas, dan tidak ada saingan. Kemudian, Winardi H. Lucky turut mengingatkan kepada para pelaku UMKM mengenai kapasitas produksi, dimana hal ini akan berpengaruh kepada sustainability kegiatan ekspor produk yang dilakukan.

Sesi International Talkshow diakhiri dengan sesi pemaparan kesimpulan dan rekomendasi yang disampaikan oleh Ketua PUI Javanologi UNS, Prof. Sahid Teguh Widodo, M.Hum., Ph.D. Prof. Sahid menyampaikan bahwa kebudayaan memberikan sumbangan yang besar dalam membangun Indonesia di masa depan. “Penting adanya tindak lanjut acara talkshow pada seri-seri beriktnnya secara periodik ke depan dengan tema aktual dan solutif bagi pengembangan UMKM yang terus tumbuh pasca pandemi,” imbuh Prof. Sahid.

Gelaran International TalkshowJavanologi Virtual Exhibition 2021 diakhiri dengan sesi pemaparan beasiswa untuk mahasiswa asing yang disampaikan oleh Kepala Internasional Kerjasama dan Layanan Internasional, Rino Ardhian Nugroho, Ph.D.

 

Divisi Humas dan Publikasi Media
PUI Javanologi Kajian Tradisi Jawa
Universitas Sebelas Maret
©2021