Batik Sekar Jagad merupakan batik yang menggambarkan keindahan dan kecantikan bagi pemakainya. Makna ini tentu bisa dikatakan sebagai makna umum karena semua batik memiliki keindahannya masing-masing. Sedangkan makna yang cukup spesifik dijelaskan bahwa Batik Sekar Jagad berasal dari kata kaart (peta, dalam bahasa Belanda) dan jagad (dunia, dalam bahasa Jawa). Maka makna harafiahnya Batik Sekar Jagad adalah gambaran keindahan dari keragaman berbagai jenis suku bangsa di muka bumi ini.

    Ciri dari motif Sekar Jagad yang digambarkan sebagai peta terlihat pada adanya garis-garis lengkung menyerupai bentuk pulau yang berdampingan satu sama lain. Motif ini tergolong unik karena terlihat seperti tidak beraturan sebagaimana halnya batik lain yang memiliki pola berulang dan teratur. Batik Sekar jagad itu sendiri pun ditandai dengan adanya isen-isen (berasal dari kata isi) di dalam “pulau-pulau” beraneka ragam motif misalnya kawung, truntum, lereng, flora fauna dan lain lain.

    Motif sekar jagad sudah dikenal sejak abad 18. Artinya awal tahun 1700 hingga menjelang awal tahun 1800-an Batik Sekar
Jagad tampil sebagai salah satu motif motif batik klasik yang sudah diciptakan oleh leluhur bangsa Indonesia. Pada saat itu kejayaan kerajaan Majapahit masih berkibar di tanah Jawa, Batik Segar Jagad yang merupakan karya adiluhur para pribumi sudah membuka diri terhadap adanya akulturasi dengan bangsa asing. Dalam perkembangannya juga tidak hanya pengaruh Belanda, pengaruh budaya dari etnis Cina pun mewarnai produk budaya lokal tersebut. Sejarah mencatat selama kurun waktu 2 abad sebelum kemerdekaan Indonesia, terjadi pergolakan politik di berbagai wilayah Indonesia.