Alun-alun atau taman kota adalah sebuah lapangan terbuka berlokasi di depan kompleks Sasana Sumewa. Tempat ini masih digunakan sebagai venue untuk berbagai acara seni dan budaya hingga hari ini. Selain itu, tempat ini dulunya menjadi tempat latihan perang, arena kontes dan tempat para raja bertemu dengan rakyatnya.

Di tengah alun-alun , ditanam dua pohon banyan yang dibawa dari Keraton Kartasura. Pohon ini dinamai Waringin Sangekran atau lebih dikenal sebagai Ringin kurung dan diberi nama Dewadaru (kehormatan) serta Jayadaru (kemenangan).

Di sisi selatan dari Alun-Alun Utara, terdapat sebuah pendapa besar sebagai area pertunjukan yang disebut Sasana Sumewa. Di Sasana Sumewa, terdapat sebuah rumah kecil yang digunakan oleh Pangrawit. Sasana Sumewa dulu digunakan sebagai tempat pertemuan raja dan tempat menghelat suatu upacara. Di depan Sasana Sumawa, terdapat Monumen PB X yakni sebuah bangunan terbuka berfungsi sebagai ruang tunggu, serta sebuah meriam besar yakni sebuah relik Sultan Agung.