Ki Manteb Soedharsono

Ki Manteb Soedharsono lahir di Sukoharjo pada tanggal 31 Agustus 1948. Ia merupakan dayang wayang kulit ternama di Jawa Tengah. 

Ki Manteb Soedarsono sejak kecil sudah menekuni profesinya dan banyak belajar dari dalang senior seperti dalang legendaris Ki Narto Sabdo dan Ki Sudarman Gondodarsono. Namun, Ia ingin memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh kedua gurunya. Dari situlah ia mulai melakukan sabetan-sabetan kuat yang terinspirasi dari film-film aksi, hingga mendapat julukan “Dalang Setan”. Ia juga berinovasi dalam hal musikalitas dalam wayang dengan menggunakan alat musik modern dalam pentasnya.

 

Pemberian Penghargaan Sesepuh Jawa Diaspora Dunia

Sebagai sesepuh dan sosok penting dalam pelestarian budaya Jawa, Ki Manteb Soedarsono juga diundang sebagai tamu dalam acara pertemuan Diaspora Jawa Dunia “Ngumpulke Balung Pisah” yang diselenggarakan oleh PUI Javanologi UNS dengan Javanese Diaspora Network pada 2019 lalu. Dalam acara tersebut beliau juga menceritakan kenangan indah saat mendalang di Suriname. Ia disambut dengan hangat dan salut terhadap apresiasi masyarakat Suriname terhadap Budaya Jawa.

Di acara ini Ki Manteb juga dianugerahi penghargaan Sesepuh Diaspora Jawa Dunia atas jasa dalam pelestarian Budaya Jawa, khususnya di bidang Wayang. 

Sumber: Gatra.com

Ki Manteb Soedharsono

Popularitasnya semakin meningkat saat ia menggelar pertunjukkan ‘Banjaran Bima’ yang diadakan sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987.  Pertunjukan ini digelar sebanyak 12 episode mulai kelahiran hingga kematian Bima, tokoh Pandawa. Sejak ‘Banjaran Bima’, karir Ki Manteb Soedharsono semakin meningkat.

Pada tahun 2004, Ki Manteb meraih sebuah prestasi pemecah rekor mendalang selama 24 jam 28menit tanpa henti. Lalu tahun 2010, penghargaan Nikkei Asia Prize Award 2010 diperolehnya karena  kontribusinya bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia terutama dalam budaya wayang kulit.

Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia pada 2 Juli 2021. Meskipun beliau telah berpulang, namun karya dan jasa beliau kepada budaya Indonesia, khususnya budaya jawa akan terus diingat.

 

Sumber: tagar.id, idsatunews.com

 

Apabila anda menyukai konten-konten kami, kunjungi laman Instagram kami dan bagikan konten kami kepada teman-teman anda.