Sahid Teguh Widodo

Presentasi dalam The Joint International Symposium with Asia-Japan Research Center of  Kokushikan University-Tokyo Japan

Perdebatan antara para ahli onomatologi di awal abad ke-21 sudah tidak bisa lagi dipahami cukup jika hanya dianggap dari perspektif linguistik yang logis. Studi tentang nama harus dipertimbangkan dalam konteks yang lebih luas, yang melibatkan periode, lokasi, kejadian terkini, semangat hidup dan zeitgeist. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami peran identitas budaya di Indonesia proses pemberian nama di Jawa kontemporer. Data telah diperoleh dari berbagai sumber, di antara daftar siswa dan orang tua mereka dari beberapa sekolah, daftar sipil dari desa dan kabupaten. Setelah itu data dipersempit berdasarkan bentuk dan fungsi. Akhirnya, data diverifikasi dan kesimpulan dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana nama dalam Jawa kontemporer dapat dibagi menjadi dua cara; pertama dapat dibagi dalam enam kelompok berdasarkan bentuk nama; kedua itu dapat dibagi dalam delapan sumber asosiasi. Hasil dari Penelitian ini penting untuk pengembangan bidang onomotologi, dianggap dari perspektif bahasa , dan untuk memahami dinamika dan perkembangan masyarakat Jawa berdasarkan nama yang diberikan.

Full Paper:

https://kokushikan.repo.nii.ac.jp/index.php?action=repository_view_main_item_detail&item_id=13752&item_no=1&page_id=13&block_id=21

Sahid Teguh Widodo

Presentasi dalam The Joint International Symposium with Asia-Japan Research Center of  Kokushikan University-Tokyo Japan

Perdebatan antara para ahli onomatologi di awal abad ke-21 sudah tidak bisa lagi dipahami cukup jika hanya dianggap dari perspektif linguistik yang logis. Studi tentang nama harus dipertimbangkan dalam konteks yang lebih luas, yang melibatkan periode, lokasi, kejadian terkini, semangat hidup dan zeitgeist. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami peran identitas budaya di Indonesia proses pemberian nama di Jawa kontemporer. Data telah diperoleh dari berbagai sumber, di antara daftar siswa dan orang tua mereka dari beberapa sekolah, daftar sipil dari desa dan kabupaten. Setelah itu data dipersempit berdasarkan bentuk dan fungsi. Akhirnya, data diverifikasi dan kesimpulan dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana nama dalam Jawa kontemporer dapat dibagi menjadi dua cara; pertama dapat dibagi dalam enam kelompok berdasarkan bentuk nama; kedua itu dapat dibagi dalam delapan sumber asosiasi. Hasil dari Penelitian ini penting untuk pengembangan bidang onomotologi, dianggap dari perspektif bahasa , dan untuk memahami dinamika dan perkembangan masyarakat Jawa berdasarkan nama yang diberikan.

Full Paper:

https://kokushikan.repo.nii.ac.jp/index.php?action=repository_view_main_item_detail&item_id=13752&item_no=1&page_id=13&block_id=21