Kundaru Saddhono, Sahid T Widodo, M. Taufiq Al Makmun, M. Tozu

Dimuat dalam Asian Social Science; Vol. 10, No. 9; 2014 – ISSN 1911-2017 E-ISSN 1911-2025 | Published by Canadian Center of Science and Education

Javanologi UNS merasa perlu untuk segera melakukan studi perbandingan budaya Jawa (Indonesia) dan Jepang (Jepang) khususnya dalam hal pakaian tradisional Batik Jawa dan Kimono Jepang untuk merumuskan bagaimana ide kolaboratif dapat dikembangkan untuk mendorong industri pakaian kreatif global. Tujuan kegiatan ini adalah untuk: (1) mengeksplorasi perbandingan Batik dan Kimono dengan memahami kepentingan filosofis mereka sebagai produk budaya; dan (2) merumuskan pakaian kolaborasi Batik-Kimono sebagai industri kreatif produk global untuk di forum internasional saat ini. Temuan menunjukkan bahwa keduanya batik dan kimono motif memiliki makna filosofis yang mewakili identitas budaya mereka karena mereka telah berakar di setiap masyarakat asal yang memiliki kebajikan dan keunggulan yang berharga. Batik-Kimono, atau disebut sebagai Kimba dalam tulisan ini, adalah sebuah aset yang memiliki multi-tujuan, tidak hanya dalam konteks melestarikan budaya, tetapi juga di bidang Industri kreatif. Oleh karena itu, kombinasi motif dan desain Kimba mencerminkan nilai filosofis oleh secara konsisten memperhatikan estetika yang berakar pada budaya asal mereka untuk sangat muncul sebagai yang baru campuran busana di kedua negara dan jika tidak di forum internasional.

Full text: http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/view/36572

Kundaru Saddhono, Sahid T Widodo, M. Taufiq Al Makmun, M. Tozu

Dimuat dalam Asian Social Science; Vol. 10, No. 9; 2014 – ISSN 1911-2017 E-ISSN 1911-2025 | Published by Canadian Center of Science and Education

Javanologi UNS merasa perlu untuk segera melakukan studi perbandingan budaya Jawa (Indonesia) dan Jepang (Jepang) khususnya dalam hal pakaian tradisional Batik Jawa dan Kimono Jepang untuk merumuskan bagaimana ide kolaboratif dapat dikembangkan untuk mendorong industri pakaian kreatif global. Tujuan kegiatan ini adalah untuk: (1) mengeksplorasi perbandingan Batik dan Kimono dengan memahami kepentingan filosofis mereka sebagai produk budaya; dan (2) merumuskan pakaian kolaborasi Batik-Kimono sebagai industri kreatif produk global untuk di forum internasional saat ini. Temuan menunjukkan bahwa keduanya batik dan kimono motif memiliki makna filosofis yang mewakili identitas budaya mereka karena mereka telah berakar di setiap masyarakat asal yang memiliki kebajikan dan keunggulan yang berharga. Batik-Kimono, atau disebut sebagai Kimba dalam tulisan ini, adalah sebuah aset yang memiliki multi-tujuan, tidak hanya dalam konteks melestarikan budaya, tetapi juga di bidang Industri kreatif. Oleh karena itu, kombinasi motif dan desain Kimba mencerminkan nilai filosofis oleh secara konsisten memperhatikan estetika yang berakar pada budaya asal mereka untuk sangat muncul sebagai yang baru campuran busana di kedua negara dan jika tidak di forum internasional.

Full text: http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/view/36572